Friday 8 December 2017

Sistem Informasi Manajemen Air Curah PDAM

Pada pokok pembahasan kali ini penulis membuat laporan PKL yang ditempuh. Namun untuk penulisan laporan, terlebih dahulu kita membahas dalam pembuatan proposal PKL. Kebetulan penulis membahas tentang manajemen air curah, yang sebelumnya penulis melakukan penelitian langusng di PDAM Kudus. This is it..๐Ÿ™Œ๐Ÿ™Œ ini lah hasil dari pengolahan dan penyusunan kata-kata dari berbagai sumber dan literatur๐Ÿ™‡. Kurang lebihnya seperti ini ya man teman.. ๐Ÿ˜
mari kita simak sedikit rangkuman proposal, semoga bermanfaat yaaah... ditunggu kritik dan sarannya



PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AIR CURAH PADA UNIT PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KUDUS



1.    Judul PKL
“Sistem Informasi Manajemen Air Curah pada Unit Produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kudus”

2.    Latar Belakang
Penduduk kabupaten Kudus setiap hari mengkonsumsi air diperoleh dari air tanah, air sungai atau memasang saluran dari PDAM. Pada tahun 2014,  sumber air yang digunakan di PDAM Kudus ini diperoleh dari air bawah tanah (artesis). Sumur artesis yang sudah dikelola sebanyak 39 sumur dan 1 resevoar yang terletak di dawe.  Setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Kudus sudah memiliki sumber sumur artesis sehingga pendistribuasiannya dapat dinikmati oleh warga masyarakat sekitarnya. PDAM Kudus tidak hanya menyediakan   air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat tetapi juga air siap minum dengan kualitas, kuantitas serta kontinuitas yang memenuhi persyaratan.
Pengelolaan air curah dapat terlaksana dengan baik dan benar diperlukan pengelolaan dengan sistem manajemen yang professional baik dari segi perencanaan, kapasitas produksi, sistem pendistribusian / kapasitas terjual, pemeliharaan  installasi, biaya listrik, serta perawatan. Namun sistem pengelolaan data air curah pada PDAM Kudus saat ini masih digunakan semimanual. Dari
beberapa data,  sebagian masih menggunakan tulis tangan dan belum adanya sistem perhitungan secara otomatis. Karena selama ini belum ada aplikasi pengolahan  data air curah, yang notabennya baru berproduksi selama 4 bulan.
Mengatasi  masalah di atas, diperlukan alternatif  yaitu dengan pembuatan aplikasi pengolahan data air curah.  Manajemen data terdistribusi pada pengelolaan data air curah dapat membantu dalam rekap akhir pada masing-masing  kebutuhan data. Untuk memudahkan pengelolaan data kebutuhan air curah tersebut, akan  sangat berguna bila menggunakan aplikasi sederhana berbasis dekstop.
Berdasarkan  latar belakang  masalah di atas maka diangkat permasalahan tersebut dalam bentuk laporan Praktek Kerja Lapangan, maka penulis mengambil judul  “Sistem Informasi Manajemen Air Curah pada Unit Produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kudus”.  

3.    Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu bagaimana menganalisa, merancang dan membangun Sistem Informasi Manajemen  Air Curah pada Unit Produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kudus.

4.    Batasan Masalah
Agar permbahasan tidak meluas dan tidak menimbulkan terjadinya penyimpangan permasalahan yang ada, maka dalam laporan ini penulis membahas masalah  tersebut hanya terbatas supaya memberikan  pemahaman yang  terarah dan sesuai  dengan yang diharapkan ,  yaitu :
1.      Sistem Informasi Manajemen air curah dibuat untuk PDAM Kudus unit produksi.
2.      Sistem Informasi Manajemen air curah unit produksi ini meliputi :
a.       Pendataan kapasitas produksi
Data berisi perhitungan selisih dari stand meter hari ini dikurangi stand meter air kemarin.
b.      Pengolahan data kapasitas terjual
Berisi banyaknya air curah yang telah terjual serta nominal harga penjualannya.
c.       Pengolahan data kebutuhan bahan bantu
Berupa pengolahan data pencucian air yang dilakukan secara kimiawi dengan pencampuran bahan kimia berupa NaOH dan HCl.
d.      Pendataan data penggantian sparepart
Data penggantian membran filter, refil asam, refil basa, refil karbon serta ultra violet.
e.       Pendataan pemeliharaan installasi
Berupa pendataan pengadaan barang acessories dan pipa yang dibutuhkan.
f.       Perhitungan biaya listrik
Berupa perhitungan WBP (Waktu Beban Puncak),  LWBP (Luar Waktu Beban Puncak),  KVAR (Kilovolt Ampere Reaktif) dan mendapatkan hasil akhir berupa total biaya.
g.    Laporan tiap-tiap data kapasitas produksi, penggantian sparepart, pemeliharaan instalasi,  pengolahan data kapasitas terjual,  pengolahan data kebutuhan bahan baku serta laporan biaya listrik.

5.        Tujuan dan Manfaat Laporan Praktek Kerja Lapangan
5.1     Tujuan
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen air curah pada unit produksi PDAM Kudus.
5.2     Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini antara lain  :  

5.2.1.      Bagi Akademis

Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, diharapkan pihak akasemis mendapat banyak manfaat yang diambil, antara lain :
a.         Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menerapkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya, sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi akademik.
b.         Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan di masa yang akan datang serta menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

5.2.2.      Bagi Unit Produksi PDAM Kudus

Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, diharapkan pihak unit produksi PDAM Kudus mendapat banyak manfaat yang diambil,antara lain :
a.       Memberi manfaat berupa kemudahan dalam melakukan pengolahan data air curah di unir produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kudus
b.      Memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan harian dan bulanan pada data air curah di unir produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kudus

5.2.3.      Bagi Penulis

   Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan sarana latihan praktis bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.

6.    Tinjauan Pustaka
Menurut Fatmawati,Leily (2008). Analisis Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Kudus di Kelurahan Undaan Kidul dengan EPANET. Dalam jurnalnya membahas tentang jaringan pipa PDAM di daerah Undaan, dijelaskan bahwa upaya peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Kudus telah dilakukan PDAM Kabupaten Kudus melalui beberapa proyek sarana yang meliputi peningkatan kapasitas produksi dengan membangun IPA, pembangunan sistem transmisi, dan reservoar, jaringan pipa distribusi serta penambahan jumlah sambungan rumah. Kondisi ini mengakibatkan makin kompleksnya sistem yang dibangun dan sangat diperlukan data yang akurat atas setiap perkembangan sarana dan perfomanc (kinerja) sarana yang telah dibangun.
 Menurut Mahardani, Nila Sari dan Ferdyan Hijrah Kusuma (2012).    Pengolahan Air Baku Menjadi Air Minum dengan Teknologi Membran Mikrofiltrasi dan Ultrafiltrasi. Dalam jurnalnya yang membahas tentang pengolahan air baku menjadi air minum,  dijelaskan bahwa proses pengolahan air baku menjadi air minum diperlukan pengolahan yang memenuhi standar kualitas yang ada, agar produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak membahayakan kesehatan manusia. Pengolahan air minum yang sudah diterapkan di Indonesia berupa pengolahan konvensional yang terdiri dari koagulasi-flokulasi, sedimentasi dan filtrasi.
Merujuk referensi di atas, penulis mencoba merancang sebuah aplikasi air curah menggunakan Visual Basic Net pada unit produksi PDAM Kudus untuk pengolahan data kapasitas produksi, data kapasitas terjual, data kebutuhan bahan bantu, data penggantian sparepart, data pemeliharaan installasi, perhitungan biaya listrik serta pembuatan laporan dari data tersebut.

7.      Metodologi Penelitian
7.1 Objek Praktek Kerja Lapangan
Nama Instansi : Perusahaan Daerah Air Minum Kudus
Alamat             : Lingkungan Perkantoran Jl.Mejobo No.34 Kudus
Phone / Fax     :  (0291) 4251121

7.2 Metode Pengmpulan Data
  Untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat, relevan, valid dan reliable maka penulis mengumpulkan sumber data dengan cara:
7.2.1  Sumber Data Primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap obyek penelitian. Meliputi:
a.         Observasi
Pengumpulan data berupa catatan stand meter yang dilakukan secara berkala pada unit produksi Perusahaan Air Minum Kudus.  Rekap penjualan air curah serta perhitungan biaya listrik perbulan. Pencatatan gejala atau peristiwa yang dipantau pada objek secara langsung pada PDAM Kudus.
b.         Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan sumber data atau pihak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan dengan penelitian. Misalnya dengan bapak Yan Laksmana,S.T selaku kepala seksi produksi dan bapak Zaenal Fatikhin selaku kepala unit produksi PDAM Kudus. Tanya jawab yang dilakukan adalah mengenai alur dari produksi air curah,  mulai dari pengolahannya bahan kimiawinya, penjualan, perawatan sampai biaya listrik yang digunakan selama proses produksi air curah.
7.2.2 Sumber Data Sekunder
Data yang diambil secara tidak langsung dari objek penelitian. Data ini diperoleh dari buku-buku, dokumentasi, dan literatur-literatur, meliputi:
a.    Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dari buku-buku yang sesuai dengan tema permasalahan. Misalnya, pengumpulan teori-teori mengenai analisa perancangan sistem yang terkait dan teori yang berhubugan dengan proses manajemen produksi.
b.    Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dari literatur-literatur dan dokumentasi dari internet, diktat, dan sumber informasi lain, misalnya alamat url dari jurnal yang ada di internet, definisi analisis kebutuhan bedasarkan penelitian.
7.3 Metode Pengembangan Sistem
Konsep yang diterapkan dalam tahap perancangan sistem informasi  manajemen air curah pada unit produksi di PDAM Kudus adalah menggunakan metode Waterfall.Metode-metode rekayasa perangkat lunak, memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak. Berkaitan dengan serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis kebutuhan, konstruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan (Rosa A.S dan M.Shalahuddin:2013). Tahap-tahap dalam model waterfall tersebut antara lain :
a.    Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.
b.    Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
c.    Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 
d.   Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (eror) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e.    Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi pada saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
8.      Relevansi
Laporan PKL ini dapat dikembangkan menjadi lebih berguna, yaitu dapat digunakan sebagai penunjang sistem informasi manajemen.

9.      Jadwal Kegiatan
1.        Pelaksanaan PKL
2.        Proposal Laporan PKL
3.        Bab 1 Pendahuluan
4.        Bab II Landasan Teori
5.        Bab III Tinjauan Umum Perusahaan
6.        Bab IV Analisis dan Perancangan
7.        Bab V Implementasi
8.        Bab VI Penutup
9.        Seminar

10.  Daftar Pustaka

Anonim.(2014).http://pdamkudus.co.id/ 

Bin Ladjamudin, Al Bahra.(2006).Rekayasa Perangkat Lunak.Graha Ilmu.Tangerang.

Fatmawati,Leily (2008). Analisis Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Kudus di Kelurahan Undaan Kidul dengan EPANET  dalam Wahana TEKNIK SIPIL Vol 13(1). Tersedia: http://www.google.com/ url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.polines.ac.id%2Fwahana%2Fupload%2Fjurnal%2Fjurnal_wahana_1332661101.pdf&ei=M_UhU_aqI4GPrQeU04DIBQ&usg=AFQjCNGZRgzjwD1JxoI4alzAG8l8LCuuBQ&sig2=fu5md2mRcYvo1RinmbGzEQ

Kelayapan, jurix.(2013).model pengembangan sistem dalam software engineering.http://5000an.blogspot.com/2013/01/model-pengembangan -sistem-dalam.html 


Mahardani, Nila Sari dan Ferdyan Hijrah Kusuma.(2012).Pengolahan Air Baku Menjadi Air Minum dengan Teknologi Membran Mikrofiltrasi dan Ultrafiltrasi.Tersedia:http://directory.umm.ac.id/ penelitian/PKMI/doc/


S,Rosa A. dan M.Shalahuddin.(2013).Rekayasa Perangkat Lunak. Informatika.Bandung.

Wahyuni, Latif Iin.(2012). Studi Kualitas Air Minum Isi Ulang Ditinjau dari ProsesOzonisasi, Ultraviolet dan Reversed Osmosis di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo .Skripsi Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.  

No comments:

Post a Comment