Pada pokok pembahasan kali ini penulis membuat laporan PKL yang ditempuh. Namun untuk penulisan laporan, terlebih dahulu kita membahas dalam pembuatan proposal PKL. Kebetulan penulis membahas tentang manajemen air curah, yang sebelumnya penulis melakukan penelitian langusng di PDAM Kudus. This is it..๐๐ ini lah hasil dari pengolahan dan penyusunan kata-kata dari berbagai sumber dan literatur๐. Kurang lebihnya seperti ini ya man teman.. ๐
mari kita simak sedikit rangkuman proposal, semoga bermanfaat yaaah... ditunggu kritik dan sarannya
mari kita simak sedikit rangkuman proposal, semoga bermanfaat yaaah... ditunggu kritik dan sarannya
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN AIR CURAH PADA UNIT PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
KUDUS
1.
Judul
PKL
“Sistem
Informasi Manajemen Air Curah pada Unit Produksi Perusahaan Daerah Air Minum
Kudus”
2.
Latar
Belakang
Penduduk
kabupaten Kudus setiap hari mengkonsumsi air diperoleh dari air tanah, air
sungai atau memasang saluran dari PDAM. Pada tahun 2014, sumber air yang digunakan di PDAM Kudus ini
diperoleh dari air bawah tanah (artesis). Sumur artesis yang sudah
dikelola sebanyak 39 sumur dan 1 resevoar
yang terletak di dawe. Setiap
kecamatan di wilayah Kabupaten Kudus sudah memiliki sumber sumur artesis
sehingga pendistribuasiannya dapat dinikmati oleh warga masyarakat sekitarnya.
PDAM Kudus tidak hanya menyediakan air
bersih yang didistribusikan kepada masyarakat tetapi juga air siap minum dengan
kualitas, kuantitas serta kontinuitas yang memenuhi persyaratan.
Pengelolaan air curah
dapat terlaksana dengan baik dan benar diperlukan pengelolaan dengan sistem manajemen
yang professional baik dari segi perencanaan, kapasitas produksi, sistem
pendistribusian / kapasitas terjual, pemeliharaan installasi, biaya listrik, serta perawatan.
Namun sistem pengelolaan data air curah pada PDAM Kudus saat ini masih digunakan
semimanual. Dari
beberapa data, sebagian masih menggunakan tulis tangan dan
belum adanya sistem perhitungan secara otomatis. Karena selama ini belum ada aplikasi pengolahan data air curah, yang notabennya baru
berproduksi selama 4 bulan.
Mengatasi masalah di atas, diperlukan alternatif yaitu dengan pembuatan aplikasi pengolahan
data air curah. Manajemen data terdistribusi
pada pengelolaan data air curah dapat membantu dalam rekap akhir pada
masing-masing kebutuhan data. Untuk memudahkan pengelolaan data kebutuhan
air curah tersebut, akan sangat berguna
bila menggunakan aplikasi sederhana berbasis dekstop.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka diangkat permasalahan
tersebut dalam bentuk laporan Praktek Kerja Lapangan, maka penulis mengambil
judul “Sistem
Informasi Manajemen Air Curah pada Unit Produksi Perusahaan Daerah Air Minum
Kudus”.
3.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang masalah di atas, dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu
bagaimana menganalisa, merancang dan membangun Sistem Informasi Manajemen Air Curah pada Unit Produksi Perusahaan Daerah
Air Minum Kudus.
4.
Batasan
Masalah
Agar
permbahasan tidak meluas dan tidak menimbulkan terjadinya penyimpangan
permasalahan yang ada, maka dalam
laporan ini penulis membahas masalah tersebut
hanya terbatas supaya memberikan pemahaman
yang terarah dan sesuai dengan yang diharapkan , yaitu :
1. Sistem Informasi Manajemen air curah dibuat untuk
PDAM Kudus unit produksi.
2. Sistem
Informasi Manajemen air curah unit produksi ini meliputi :
a. Pendataan
kapasitas produksi
Data berisi perhitungan
selisih dari stand meter hari ini
dikurangi stand meter air kemarin.
b. Pengolahan
data kapasitas terjual
Berisi banyaknya air
curah yang telah terjual serta nominal harga penjualannya.
c. Pengolahan
data kebutuhan bahan bantu
Berupa pengolahan data
pencucian air yang dilakukan secara kimiawi dengan pencampuran bahan kimia
berupa NaOH dan HCl.
d. Pendataan
data penggantian sparepart
Data penggantian
membran filter, refil asam, refil basa, refil karbon serta ultra violet.
e. Pendataan
pemeliharaan installasi
Berupa pendataan
pengadaan barang acessories dan pipa yang
dibutuhkan.
f.
Perhitungan biaya listrik
Berupa perhitungan WBP
(Waktu Beban Puncak), LWBP (Luar Waktu
Beban Puncak), KVAR (Kilovolt
Ampere Reaktif)
dan mendapatkan hasil akhir berupa total biaya.
g. Laporan
tiap-tiap data kapasitas produksi, penggantian sparepart, pemeliharaan
instalasi, pengolahan data kapasitas
terjual, pengolahan data kebutuhan bahan
baku serta laporan biaya listrik.
5.
Tujuan dan Manfaat Laporan Praktek
Kerja Lapangan
5.1 Tujuan
Laporan Praktek
Kerja Lapangan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen air curah pada unit produksi PDAM
Kudus.
5.2 Manfaat
Adapun
manfaat yang diharapkan dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
antara lain :
5.2.1. Bagi Akademis
Dalam penyusunan
laporan Praktek Kerja Lapangan ini, diharapkan pihak akasemis mendapat banyak
manfaat yang diambil, antara lain :
a.
Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
menerapkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kenyataan
sesungguhnya, sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi akademik.
b.
Dapat dijadikan pembanding atau
literatur penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan di masa yang akan datang
serta menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
5.2.2. Bagi
Unit Produksi PDAM Kudus
Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini,
diharapkan pihak unit produksi PDAM Kudus mendapat banyak manfaat yang
diambil,antara lain :
a. Memberi
manfaat berupa kemudahan dalam melakukan pengolahan data air curah di unir
produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kudus
b. Memberikan
kemudahan dalam pembuatan laporan harian dan bulanan pada data air curah di
unir produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kudus
5.2.3. Bagi
Penulis
Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan ini merupakan sarana latihan praktis bagi mahasiswa dalam menerapkan
ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
6. Tinjauan
Pustaka
Menurut Fatmawati,Leily (2008). Analisis Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Kudus
di Kelurahan Undaan Kidul dengan EPANET. Dalam jurnalnya membahas tentang jaringan
pipa PDAM di daerah Undaan, dijelaskan bahwa upaya peningkatan pelayanan air
bersih kepada masyarakat Kabupaten Kudus telah dilakukan PDAM Kabupaten Kudus
melalui beberapa proyek sarana yang meliputi peningkatan kapasitas produksi
dengan membangun IPA, pembangunan sistem transmisi, dan reservoar, jaringan pipa distribusi serta penambahan jumlah
sambungan rumah. Kondisi ini mengakibatkan makin kompleksnya sistem yang
dibangun dan sangat diperlukan data yang akurat atas setiap perkembangan sarana
dan perfomanc (kinerja) sarana yang telah dibangun.
Menurut
Mahardani, Nila Sari dan Ferdyan Hijrah Kusuma (2012). Pengolahan
Air Baku Menjadi Air Minum dengan Teknologi Membran Mikrofiltrasi dan
Ultrafiltrasi. Dalam
jurnalnya yang membahas tentang pengolahan air baku menjadi air minum, dijelaskan bahwa proses pengolahan air
baku menjadi air minum diperlukan pengolahan yang memenuhi standar kualitas
yang ada, agar produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak membahayakan
kesehatan manusia. Pengolahan air minum yang sudah diterapkan di Indonesia
berupa pengolahan konvensional yang terdiri dari koagulasi-flokulasi, sedimentasi
dan filtrasi.
Merujuk referensi di atas, penulis mencoba merancang
sebuah aplikasi air curah menggunakan Visual
Basic Net pada unit produksi PDAM Kudus untuk pengolahan data kapasitas
produksi, data kapasitas terjual, data kebutuhan bahan bantu, data penggantian
sparepart, data pemeliharaan installasi, perhitungan biaya listrik serta
pembuatan laporan dari data tersebut.
7. Metodologi
Penelitian
7.1
Objek Praktek Kerja Lapangan
Nama Instansi :
Perusahaan Daerah Air Minum Kudus
Alamat :
Lingkungan Perkantoran Jl.Mejobo No.34 Kudus
Phone / Fax :
(0291) 4251121
7.2
Metode Pengmpulan Data
Untuk mendapatkan data yang benar-benar
akurat, relevan, valid dan reliable maka penulis mengumpulkan
sumber data dengan cara:
7.2.1 Sumber Data Primer
Adalah data yang diperoleh
langsung dari perusahaan baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap
obyek penelitian. Meliputi:
a.
Observasi
Pengumpulan data berupa catatan
stand meter yang dilakukan secara
berkala pada unit produksi Perusahaan Air Minum Kudus. Rekap penjualan air curah serta perhitungan
biaya listrik perbulan. Pencatatan gejala atau peristiwa yang dipantau pada
objek secara langsung pada PDAM Kudus.
b.
Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan
sumber data atau pihak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan dengan penelitian.
Misalnya dengan bapak Yan Laksmana,S.T selaku kepala seksi produksi dan bapak
Zaenal Fatikhin selaku kepala unit produksi PDAM Kudus. Tanya jawab yang
dilakukan adalah mengenai alur dari produksi air curah, mulai dari pengolahannya bahan kimiawinya,
penjualan, perawatan sampai biaya listrik yang digunakan selama proses produksi
air curah.
7.2.2 Sumber Data Sekunder
Data yang diambil secara
tidak langsung dari objek penelitian. Data ini diperoleh dari buku-buku,
dokumentasi, dan literatur-literatur, meliputi:
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dari buku-buku yang sesuai dengan
tema permasalahan. Misalnya, pengumpulan teori-teori mengenai analisa
perancangan sistem yang terkait dan teori yang berhubugan dengan proses
manajemen produksi.
b.
Studi
Dokumentasi
Pengumpulan
data dari literatur-literatur dan dokumentasi dari internet, diktat, dan sumber informasi lain, misalnya alamat url
dari jurnal yang ada di internet,
definisi analisis kebutuhan bedasarkan penelitian.
7.3 Metode Pengembangan
Sistem
Konsep yang diterapkan
dalam tahap perancangan sistem informasi
manajemen air curah pada unit produksi di PDAM Kudus adalah menggunakan
metode Waterfall.Metode-metode
rekayasa perangkat lunak, memberikan teknik untuk membangun perangkat
lunak. Berkaitan dengan serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis
kebutuhan, konstruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan (Rosa A.S
dan M.Shalahuddin:2013). Tahap-tahap dalam model waterfall tersebut
antara lain :
a.
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif
untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.
b.
Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah
yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur
data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis
kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program
pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini
juga perlu didokumentasikan.
c.
Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat
lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang
telah dibuat pada tahap desain.
d.
Pengujian
Pengujian
fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan
bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan
(eror) dan memastikan keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak
mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul
dan tidak terdeteksi pada saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
8. Relevansi
Laporan PKL ini dapat dikembangkan menjadi lebih
berguna, yaitu dapat digunakan sebagai penunjang sistem informasi manajemen.
9. Jadwal
Kegiatan
1.
Pelaksanaan
PKL
2.
Proposal
Laporan PKL
3.
Bab 1
Pendahuluan
4.
Bab II
Landasan Teori
5.
Bab III
Tinjauan Umum Perusahaan
6.
Bab IV
Analisis dan Perancangan
7.
Bab V
Implementasi
8.
Bab VI Penutup
9.
Seminar
10. Daftar
Pustaka
Bin Ladjamudin,
Al Bahra.(2006).Rekayasa Perangkat Lunak.Graha Ilmu.Tangerang.
Fatmawati,Leily (2008). Analisis
Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Kudus di Kelurahan Undaan Kidul dengan EPANET dalam Wahana TEKNIK
SIPIL Vol 13(1). Tersedia: http://www.google.com/
url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.polines.ac.id%2Fwahana%2Fupload%2Fjurnal%2Fjurnal_wahana_1332661101.pdf&ei=M_UhU_aqI4GPrQeU04DIBQ&usg=AFQjCNGZRgzjwD1JxoI4alzAG8l8LCuuBQ&sig2=fu5md2mRcYvo1RinmbGzEQ
Kelayapan, jurix.(2013).model pengembangan sistem dalam software engineering.http://5000an.blogspot.com/2013/01/model-pengembangan -sistem-dalam.html
Mahardani, Nila
Sari dan Ferdyan Hijrah Kusuma.(2012).Pengolahan Air Baku Menjadi Air Minum dengan
Teknologi Membran Mikrofiltrasi dan Ultrafiltrasi.Tersedia:http://directory.umm.ac.id/
penelitian/PKMI/doc/
Pahri,AndiMetode pengembangan perangkat lunak. https://www.academia.edu/4844015/Metode_pengembangan_perangkat_lunak
S,Rosa A. dan M.Shalahuddin.(2013).Rekayasa Perangkat Lunak. Informatika.Bandung.
Wahyuni, Latif
Iin.(2012). Studi Kualitas Air Minum Isi Ulang Ditinjau dari ProsesOzonisasi,
Ultraviolet dan Reversed Osmosis di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota
Selatan Kota Gorontalo .Skripsi
Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan
Universitas Negeri Gorontalo.
No comments:
Post a Comment